Langsung ke konten utama

Gunadarma University

Clock

About Plants

Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:

1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
Ciri-ciri tumbuhan berkeping satu adalah sebagai berikut: 
- Ciri utama tumbuhan berkeping satu (monokotil) adalah memiliki satu daun lembaga (satu kotiledon)
- Umumnya herba/terna, namun beberapa berupa pohon
- Batang bagian atas tidak bercabang atay bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas.
- Daun biasanya berpelepah berupa daun tunggal.
- Memiliki tulang daun sejajar atau melengkung.
- Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium.
- Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan warna tidak mencolok.
- Memiliki sistem akar serabut.

Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan monokotil diantaranya:
1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum.
2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak.
3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas.
4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanas.
5. Suku pisang-pisangan (Musaseae), misalnya: pisang ambon, pisang kipas, pisang hias.
6. Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya.

2. Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)
Ciri-ciri tumbuhan berkeping dua adalah sebagai berikut: 
- Ciri utama tumbuhan berkeping biji dua atau tumbuhan dikotil adalah mremiliki dua daun lembaga ( dua kotiledon ).
- Batang pada umumnya bercabang.
- Daun memiliki pertulangan menjari atau menyirip.
- Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun dalam lingkaran dan memiliki cambium, sehingga batang dan akar dapat tumbuh membesar.
- Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan warna mencolok.
- Memiliki sistem akar tunggal.

Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil diantaranya:
1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring.
2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah.
3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung.
4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali.
5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas.
6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang.
7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan.

Sumber: 
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2133968-tumbuhan-biji-monokotil-dan-dikotil/#ixzz2errwdSjH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Sertifikat

Sertifikat 1 Sertifikat ini saya dapatkan ketika saya masih di tingkat 1 semester 2. Waktu itu saya duduk dikelas 1PA19. Bisa terlihat jelas dan tertera di sertifikat tersebut bahwa seminar bidang psikologi ini dilaksanakan di kampus J1 Universitas Gunadarma, Kalimalang, Bekasi. pada tanggal 27 Maret 2015. Dalam seminar ini, saya sebagai peserta. Tema yang diangkat dalam seminar ini yakni  Women and Surroundings:   To Treat and To Be Treated.   Pada waktu itu, dalam seminar ini perempuan yang paling banyak menghadiri seminar ini dibandingkan laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan ada juga laki-laki yang hadir untuk mengikuti seminar yang sangat penting ini, termasuk teman kelas saya. Dalam seminar ini lebih membicarakan hal-hal perempuan, dimana banyak membicarakan apa yang dilakukan dan yang seharusnya dilakukan untuk lebih menghormati hak-hak perempuan. Saya lupa sekali siapa pembicara dalam seminar ini, namun yang pasti yang menjadi pembicara tersebut ad

Cerpen "Sebuah Penantian"

Sebuah Penantian     Mengambil  kesempatan di dalam kesempitan, mungkin hal itu yang layaknya sekarang dilakukan. Untuk bertahan hidup di sepanjang waktu. Hari demi hari sudah ku habiskan tanpa seorang ibu yang menemani. Kira-kira lebih dari dua tahun lamanya, ibu bekerja ke luar negeri menutupi seluruh hutang-hutang demi bertahan hidup . Sementara dengan saudara-saudara kandungku disini tak cukup menghilangkan betapa rindu kepada ibu yang jauh disana.     Rindu yang sekian lama dinanti, tapi ibu tak kunjung datang. Walaupun kata-kata ibu di telepon yang membuatku berharap, tapi tetap saja itu menjadi senjata ampuh untuk menarik ku ikut pergi bersamanya. Ibu rela menjadi seorang pedagang demi menutupi semua hutang dan menghidupi anak-anaknya seorang diri. Entah apa yang ada dalam pikiran ibu , begitu kuat dan tegar . Baginya, pekerjaan yang paling mulia adalah menjadi seorang pedagang. Yang melayani setiap pembelinya dengan penuh kesabaran.     “Pokoknya Kathin, kau tak bole

Who is Frank Epperson?

Frank Epperson (1894-1983) Penemu Es Lolipop A pa  kalian kenal es lolipop dan apakah kamu menyukainya? Yaps sekarang kita bahas yuk tentang es lolipop. Es lolipop itu merupakan jenis es yang disangga dengan stik atau batang kayu. Es lolipop ini bisa berupa eskrim, es lilin, atau es bercita rasa buah. Nah tahukah kamu siapa yang pertama kali menemukan cara membuat es lollipop? Beliau adalah Frank Epperson. Bapak Frank berasal dari Sanfransisco, California, Amerika Serikat. Beliau menemukan cara membuat es lolipop tanpa di sengaja ketika usia nya 11 tahun. Kala itu musim dingin, beliau meninggalkan segelas air soda beserta stik pengaduk di beranda rumah nya. Karena suhu udara sangat dingin, keesokan harinya air soda itu membeku  dengan stik tertancap di dalamnya.                              Pada 1922, Bapak Frank memperkenalkan hasil temuanya untuk pertama kalinya. Beliau menyajikan es lolipop di acara pesta dansa petugas pemadam kebakaran . Para pengunju