Langsung ke konten utama

Gunadarma University

Clock

Tugas 1 Softskill Psikologi Manjemen

Nama          : Anak Agung Kartika Sari
NPM           : 10514983
Kelas          : 3PA14

I. Psikologi Manajemen
a. Pengertian Psikologi Manajemen
Ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Kaitannya dengan psikologi yakni dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi diketahui bahwa unsur sumber daya manusia (SDM) ternyata yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dan lain-lain. Dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga dapat dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
b. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner). Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Dalam buku Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Kata “manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Manajemen diperlukan ketika terdapat sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya memiliki karakteristik perbedaan) dan sejumlah sumber daya yang harus dikelola agar tujuan sebuah organisasi dapat tercapai. Tujuan tersebut sangat beragam, tergantung dari jenis sebuah organisasi.
Menurut Tisnawati Sule, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.   
c. Fungsi Manajemen
Serangkaian yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Adapun fungsi-fungsi dalam manajemen yaitu sebagai berikut:
1.  Perencanaan (Planning), adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan targer dan tujuan organisasi.
2.  Pengorganisasian (Organizing), adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja. Cara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengarahan dan Pengimplementasian (Directing/Leading), yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
4.  Pengawasan dan Pengendalian (Controling), yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.
II. Perencanaan/Planning
a.   Pengertian Perencanaan/Planning
Perencanaan/Planning adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi  dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa depan (Becker,2000). Sedangkan menurut Alder (1999) menyatakan bahwa:
“Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh ruang lingkup tertentu sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan meguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilah arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang hars dilakukan.
b.   Langkah-Langkah dalam Menyusun Planning
1.   Merumuskan misi dan tujuan
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan, sasaran-sasaran, kebijakan-kebijakan dan strategi untuk mencapai sarana dan wujud utama perusahaan yang bersangkutan.
2.   Memahami keadaan saat ini
Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman di masa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek sampai dengan jangka panjang.
3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Di satu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang ada.
4.  Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah:
1. Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.
2.   Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.
3.   Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain.
c.    Manfaat Planning dalam Manjemen
Husaini Usman dalam bukunya yang berjudul “Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan” (2011) menuliskan bahwa manfaat perencanaan sebagai berikut:
1.   Standar pelaksanaan dan pengawasan
2.   Pemilihan berbagai alternatif terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Mengemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manager menyesuaikan diri dengan lingkungan
6.   Alat untuk memudahkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
7. Alat untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
d.   Jenis-jenis Planning dalam Organisasi
Menurut Marwan Asri dan John Suprihanto bahwa perencanaan dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
a.   Menurut jangka waktunya.
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokkan menjadi:
1.   Perencanaan jangka panjang
2.   Perencanaan jangka pendek
b.   Menurut ruang lingkupnya.
Menurut ruang lingkupnya, perencanaan dapat dibagi menjadi 3 macam:
1.   Perencanaan fisik
2.   Perencanaan fungsional
3.   Perencanaan menyeluruh
c.  Melihat tingkat hierarkis, ada 3 jenis perencanaan, yaitu:
1.   Perencanaan strategis
yaitu suatu proses dimana eksekutif atau top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu orientasi dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan.
2.   Perencanaan taktis
yaitu proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlibat dari sudut pandanf sistemik.
3.   Perencanaan operasional
yaitu perencanaan yang dilakukan karyawan tingkat terendah dalam organisasi. Mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksu atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan. Oleh karena itu dikembangkan dalam waktu yang singkat.
d.   Jenis perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan
1.   General planning, yaitu suatu rencana yang dibuat secara garis besar dan menyeluruh untuk kegiatan kerjasama yang lebih luas. Misalnya rencana kepala bidang kanwil untuk satu tahun pelajaran.
2.   Special (concentrated) planning, yaitu suatu rencana mengenai kegiatan khusus, misalnya kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar.

Daftar Pustaka:
Abdul, Murkhyi, M dan Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakarta: Gunadarma.

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rineka Cipta.

Handoko, T.Hani. (1984). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu S.P., (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakrta: Bumi Aksara.


indryawati.staffsite.gunadarma.ac.id

Ismail, Solihin. (2008). Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Leavitt, Harold J. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Tisnawati Sule, Erni. (2004). Pengantar Manajemen. Bandung: Kencana.

Usman, Husaini. (2008). Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiludjeng, Sri. (2007). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Garaha Ilmu.


Zarkasi, Muslichah. (1978). Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Sertifikat

Sertifikat 1 Sertifikat ini saya dapatkan ketika saya masih di tingkat 1 semester 2. Waktu itu saya duduk dikelas 1PA19. Bisa terlihat jelas dan tertera di sertifikat tersebut bahwa seminar bidang psikologi ini dilaksanakan di kampus J1 Universitas Gunadarma, Kalimalang, Bekasi. pada tanggal 27 Maret 2015. Dalam seminar ini, saya sebagai peserta. Tema yang diangkat dalam seminar ini yakni  Women and Surroundings:   To Treat and To Be Treated.   Pada waktu itu, dalam seminar ini perempuan yang paling banyak menghadiri seminar ini dibandingkan laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan ada juga laki-laki yang hadir untuk mengikuti seminar yang sangat penting ini, termasuk teman kelas saya. Dalam seminar ini lebih membicarakan hal-hal perempuan, dimana banyak membicarakan apa yang dilakukan dan yang seharusnya dilakukan untuk lebih menghormati hak-hak perempuan. Saya lupa sekali siapa pembicara dalam seminar ini, namun yang pasti yang menjadi pembicara tersebut ad

Cerpen "Sebuah Penantian"

Sebuah Penantian     Mengambil  kesempatan di dalam kesempitan, mungkin hal itu yang layaknya sekarang dilakukan. Untuk bertahan hidup di sepanjang waktu. Hari demi hari sudah ku habiskan tanpa seorang ibu yang menemani. Kira-kira lebih dari dua tahun lamanya, ibu bekerja ke luar negeri menutupi seluruh hutang-hutang demi bertahan hidup . Sementara dengan saudara-saudara kandungku disini tak cukup menghilangkan betapa rindu kepada ibu yang jauh disana.     Rindu yang sekian lama dinanti, tapi ibu tak kunjung datang. Walaupun kata-kata ibu di telepon yang membuatku berharap, tapi tetap saja itu menjadi senjata ampuh untuk menarik ku ikut pergi bersamanya. Ibu rela menjadi seorang pedagang demi menutupi semua hutang dan menghidupi anak-anaknya seorang diri. Entah apa yang ada dalam pikiran ibu , begitu kuat dan tegar . Baginya, pekerjaan yang paling mulia adalah menjadi seorang pedagang. Yang melayani setiap pembelinya dengan penuh kesabaran.     “Pokoknya Kathin, kau tak bole

Who is Frank Epperson?

Frank Epperson (1894-1983) Penemu Es Lolipop A pa  kalian kenal es lolipop dan apakah kamu menyukainya? Yaps sekarang kita bahas yuk tentang es lolipop. Es lolipop itu merupakan jenis es yang disangga dengan stik atau batang kayu. Es lolipop ini bisa berupa eskrim, es lilin, atau es bercita rasa buah. Nah tahukah kamu siapa yang pertama kali menemukan cara membuat es lollipop? Beliau adalah Frank Epperson. Bapak Frank berasal dari Sanfransisco, California, Amerika Serikat. Beliau menemukan cara membuat es lolipop tanpa di sengaja ketika usia nya 11 tahun. Kala itu musim dingin, beliau meninggalkan segelas air soda beserta stik pengaduk di beranda rumah nya. Karena suhu udara sangat dingin, keesokan harinya air soda itu membeku  dengan stik tertancap di dalamnya.                              Pada 1922, Bapak Frank memperkenalkan hasil temuanya untuk pertama kalinya. Beliau menyajikan es lolipop di acara pesta dansa petugas pemadam kebakaran . Para pengunju