Langsung ke konten utama

Gunadarma University

Clock

Tugas ke -1



Teori Kepribadian Sehat

Nama   : Anak Agung Kartika Sari
Kelas   : 2PA14
NPM   : 10514983

a.       Aliran Psikoanalisis
Sigmund Freud lahir di Moravia, 6 Mei 1856, dan wafat di London, 23 September 1939. Sigmund Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis dan dijuluki sebagai Bapak Psikoanalisis yang sangat terkenal. Freud memulai karir ilmiahnya sebagai seorang ahli neurologi yang mengobati pasien yang mengalami berbagai gangguan “saraf” dengan prosedur kedokteran konvensional. Karena seringkali gagal, ia mencoba teknik lain dan akhirnya menemukan metoda asosiasi bebas. Dengan mendengarkan secra cermat asosiasi bebas secara verbal tersebut, Freud mendeteksi tema konsisten yang merupakan manisfestasi keinginan dan rasa takut bawah sadar. Menurut Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal (menyimpang).Freud menganalogikan pikiran manusia dengan gunung es. Bagian yang kecil yang tampak di atas permukaan gunung es dianalogikan sebagai alam kesadaran (conscious), bagian yang jauh lebih besar di bawah permukaan air dianalogikan sebagai alam bawah sadar (unconscious). Pengalaman bawah sadar ini merupakan gudang untuk impuls, keinginan, dan keinginan yang tidak dapat diraih, dan menurut Freud pengalaman-pengalaman inilah yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia. Menurut Freud ada bagian lain yang disebut prasadar (preconscious), yang berisi stimulus-stimulus yang belum direpres. Pandangan Freud secara lengkap adalah sebagai berikut:
             
1.   Tingkat sadar atau kesadaran (conscious level)
Kesadaran merupakan bagian kecil dari kepribadian. Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi, dan lain-lain. Sebagian dari ego dan super ego berada pada tingkat ini.
2.      Tingkat prasadar (preconscious level)
Dalam preconscious terdapat stimulus-stimulus yang belum direpres, sehingga dapat dengan mudah ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul biasa disadari hanya apabila individu memperhatikannya. Misalnya pengetahuan yang telah disimpan dalam memori dan norma-norma moral yang sesewaktu ditampilkan karena dibutuhkan  dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Tingkat tidak sadar atau bawah sadar (unconscious level)
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu, gejala-gejala tersebut muncul dalam bentuk dorongan immoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irrasional, dan dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat.
Selanjutnya Freud mempunyai pandangan bahwa struktur kepribadian terdiri dari id, ego, dan super ego. Id merupakan bagian primitif dari kepribadian, id mengandung insting seksual dan agresif. Id membutuhkan satisfaction dengan segera tanpa memperhatikan realitas yang ada, sehingga disebut prinsip kenikmatan (pleasure principle). Ego disebut prinsip realitas, ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia objektif. Contohnya orang yang lapar mencari makan. Sedangkan super ego merupakan prinsip moral (moral principle), yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.
Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja, dinamisme dan mekanismenya sendiri. Namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dan interaksi diantara ketiga sistem tersebut, jarang salah satu sistem berjalan  terlepas dari kedua sistem lainnya.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
a. Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut  pola perkembangan  yang ilmiah
b. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar
c. Mental yang sehat ialah seimbangangnya fungsi dari superego terhadap id
d.Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
e. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.    

Freud menyatakan isting terdiri dari instink hidup (life instinct) dan insting mati (death instinct). Insting hidup mencakup rasa lapar, haus, dan seks, yang merupakan kekuatan kreatif  dan oleh Freud disebut libido. Sedangkan insting mati merupakan kekuatan destruktif,  hal ini dapat ditujukan kepada diri sendiri, menyakiti diri sendiri, bunuh diri atau ditujukan keluar yang merupakan bentuk agresi.

Menurut Freud ada tiga macam kecemasan yaitu kecemasan objektif (realitas), yaitu kecemasan yang timbul dari kenyataan terhadap bahaya nyata. Kecemasan neurotic merupakan kecemasan atau rasa takut akan mendapat hukuman atas keinginan yang impulsive. Dan kecemasan moral merupakan rasa takut terhadap rasa hati.

Pandangan lain menurut Freud yang penting adalah tentang mekanisme pertahanan (defence mechanism). Mekanisme pertahanan ini bertujuan untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh ego dan super ego. Mekanisme pertahanan ini berfungsi untuk melindung ego dan super ego dari ancaman dorongan primitif yang mendesak terus-menerus karena tidak diizinkan oleh super ego. Ada sembilan mekanisme pertahanan yang dikemukakan oleh Freud yaitu: a). represi b). pembentukan reaksi (reaction formation) c). proyeksi (projection) d). penempatan yang keliru (displacement) e). rasionalisasi (rasionalisation) f). supresi (supression) g). sublimasi (sublimation) h). kompensasi (compensation) i).regresi (regression).


b.      Aliran Behaviouristik

Aliran psikologi behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang pertama kali diperkenalkan oleh  John B. Watson (1879-1958) yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subjek tunggal. Psikologi behaviourisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarahyang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjek) dan juga psikoanalisis (berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak).

Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai objek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata dengan demikian, behaviorisme tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai oleh strukturalisme. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada proses-proses mental. Fungsionalisme menjadi dasar bagi behaviorisme melalui pengaruhnya pada tokoh utama behaviorisme, yaitu Watson.dasar pemikiran Watson yang memfokuskan diri lebih proses mental daripada elemen kesadaran, fokusnya perilaku nyata dan pengembangan bidang psikologi pada animal psychology dan child psychology, yang merupakan pengaruh dari fungsionalisme. Meskipun demikian Watson menunjukkan kritik tajam pada fungsionalisme.

Aliran behaviorisme mempunyai 3 ciri penting, yaitu:
1.    Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan
3.   Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dengan perilaku binatang. Manusia dapat belajar tentang perilakunya sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.

Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi berupa respon terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut Watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F Skinner. Aliran ini memandang manusia seperti mesin yang dapat dikendalikan perilakunya lewat suatu pengondisian. Ini menganggap manusia yang memberikan respon positif yag berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri.

Jadi menurut behaviorisme manusia dianggap memberikan respon secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, dan lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri. Kepribadian sehat menurut behavioristik yaitu:
1.     Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2.     Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhioleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh factor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3.     Menekankan pada tingkah laku yang dapt diamati dan menggunakan metode yang objektif
c.      Aliran Humanistik
Aliran humanistik merupakan kontribusi besar dari psikolog-psikolog terkenal seperti Carl Rogers, Gordon Allport, dan Abraham Maslow. Abraham Maslow dianggap sebagai bapak dari psikologi humanistik. Humanistik muncul sebagai gerakan besar psikologi pada tahun 1950-1960an dimana lairan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristic dan psikoaalisa. Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia selin mempelajari yang nampak, juga mempelajari perilaku yang tidak nampak. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Manusia mempunyai potensi di dalam dirinya untuk berkembang sehat dan kreatif. Kreativitas adalah potensi semua orang yang tidak memerlukan bakat dan kemampan khusus.
Aliran ini mengkritik aliran behaviorisme yang menekankan pada stimulasi tingkah laku yang teramati. Menurut aliran Humanistik, pandangan Behaviorisme terlalu menyederhanakan dan melalaikan manusia dari pengalaman batinnya, tingkah lakunya yang kompleks, nilai-nilai cinta kasih atau kepercayaan, juga potensi dan aktualisasi diri dari Humanistik sangat mementingkan self (diri) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman-pengalaman subjektif individual. Aliran humanistik juga tidak menyetujui pandangan psikoanalisis yang cenderung pesimistik dan pandangan behaviorisme yang cenderung memandang manusia sebagai netral. Menurut aliran Humanistik, Psikoanalisis, dan Behaviorisme telah salah memandang tingkah laku manusia, yaitu sebagai tingkah laku yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan diluar kekuasaannya (entah sadar entah tidak). Humanistik memandang manusia pada hakikatnya adalah baik. Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik tersebut.
Ada 4 ciri psikologi yang berorientasi Humanistik, yaitu:
1. Memusatkan perhatian pada person mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2.  Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai lawan pandang terhadap manusia yang mekanistis dan reduksionistis.
3.  Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
4.    Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu.

Menurut aliran Humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri, bukan saja mengandalkan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif. Ciri dari kepribadian sehat adalah mengaktualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman masa lalu. Keunikan yang sehat menurut Humanistik, perilaku yang mengarah pada aktualisasi diri:
1.    Menjalani hidup seperti seorang anak, dengan penyerapan dan konsentrasi sepenuhnya.
2.     Mencoba hal-hal baru ketimbang bertahan pada cara-cara yang aman dan tidak berbahaya
3.      Lebih memperhatikan perasaan diri dalam mengevaluasi pengalaman ketimbang suara tradisi, otoritas, atau mayoritas.
4.    Jujur, menghindari kepura-puraan dalam bersandiwara
5.    Siap menjadi orang yang tidak popular bila mempunyai pandangan sebagian besar orang
6.      Memikul tanggung jawab
7.   Bekerja keras untuk apa saja yang ingin dilakukan
 

d.       Pendapat Alport


Gordon Allport (1897-1967). Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia. Teori Allport telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu “ gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung” memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat. 
Kepribadian sehat menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud. Dorongan yang bersifat konstruktif adalah sangat penting bagi orang-orang yang sehat secara psikologis. Orang-orang yang demikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan, harapan-harapan, dan impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu perasaan akan maksud, dedikasi, dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir; apabila suatu tujuan harus dibuang, maka suatu motif yang baru harus cepat dibentuk. Orang yang sehat melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan.

Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian yang sehat. Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian sehat. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.

Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an (self hood). Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah laku orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional. Kualitas kepribadian yang matang menurut Allport, yakni sebagai berikut:
1.      Perluasan Perasaan Diri (extension of the self)
 Ketika orang menjadi matang, dia mengembangkan pehatian-perhatian di luar diri. Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh. Allport menamakan hal ini “partisipasi otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia”. Orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas. Dalam pandangan Allport, suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus berarti sesuatu bagi orang itu. Apabila anda mengerjakan suatu pekerjaan karena anda percaya bahwa pekerjaan itu penting, karena pekerjaan itu menantang kemampuan-kemampuan anda, atau karena mengerjakan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya membuat anda merasa enak, maka anda merupakan seorang partisipan yang otentik dalam pekerjaan itu. Aktivitas itu lebih berarti bagi anda daripada pendapatan yang diperoleh; aktivitas itu memuaskan kebutuhan kebutuhan lain juga. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Perasaan partisipasi otentik ini berlaku bagi pekerjaan kita, hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan kita dalam politik dan agama.
2.   Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Allport membedakan dua macam kehangatan alam hubungan dengan orang-orang lain; kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orangtua, anak, partner, teman akrab. Orang mengungkapkan paritisapi otentik dengan orang yang dicintai dan memperlihatkan kesejahteraannya; hal ini sama dengan kesejahteraan individu sendiri. Syarat lain bagi kapasitas untuk keintiman adalah suatu perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik. Orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya. Apabila mereka memberi cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat-syarat dan kewajiban-kewajiban yang bersifat timbal balik. Cinta dari orang–orang yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat. Perasaan terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaanpenderitaan, ketakutan-ketakutan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Empati itu timbul melalui “perluasan imajinatif dari perasaan orang sendiri terhadap kemanusiaan pada umumnya. Kepribadian yang matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang lain dan tidak mengadili atau menghukumnya. Orang-orang yang sehat menerima kelemahan-kelemahan manusia
3.   Keamanan Emosional
Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas; kualitas utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat mempu menerima semua segi dari ada mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekuarangan tanpa menyerah secara pasif pada kelemahan-kelemahan tersebut. Orang sehat mampu hidup dengan ini dan segi-segi lain dalam kodrat manusia, dengan sedikit konflik dalam diri mereka atau dengan masyarakat. Mereka berusaha bekerja sebaik mungkin dan dalam proses mereka berusaha memperbaiki diri mereka. Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi mereka, mereka bukan tawanan dari emosi-emosi mereka, dan mereka juga tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu. Kepribadian yang sehat mengontrol emosi-emosi mereka. Orang yang neurotis, menyerah pada emosi apa saja yang dominan pada saat itu. Berkali-kali memperlihatkan kemarahan atau kebencian, betapapun perasaan-perasaan itu mungkin tidak tepat. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport “sabar terhadap kekecewaan”. Orang yang sehat sabar menghadapi kemunduran-kemunduran; mereka tidak menyerahkan diri kepada kekecewaan, tetapi mampu memikirkan cara-cara yang berbeda, yang kurang menimbulkan kekecewaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama atau tujuan-tujuan substitusi. Orang-orang yang sehat tidak bebas dari perasaan-perasaan tidak aman dan ketakutan-ketakutan, tetapi mereka merasa kurang terancam dan dapat menanggulangi perasaan-perasaan tersebut lebih baik daripada orang-orang yang neurotis.
4.    Persepsi Realistis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya orang yang neurotis kerapkali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realita sebagaimana adanya.
5.  Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat tertentu suatu tingkat kemampuan. Kita juga harus menggunakan keterampilan-keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya alam pekerjaan kita. Komitmen dalam orang-orang yang sehat begitu kuat sehingga mereka sanggup menenggelamkan semua pertahanan yang berhubungan dengan ego dan dorongan (seperti kebanggaan) ketika mereka terbenam dalam pekerjaan. Dedikasi terhadap pekerjaan ini ada hubungannya dengan gagasan tentang tanggung jawab dan dengan kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan konstinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukan dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan-keterampilan.
6. Pemahaman Diri
Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan/perbedaan antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang sesungguhnya. Semakin dekat hubungan antara kedua gagasan ini, maka individu juga semakin matang. Hubungan lain yang penting adalah hubungan antara apa yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya itu. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang-orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif. Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri (self objectification) yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain. Orang itu akan menjadi hakim yang seksama terhadap orang-orang lain, dan biasanya dia diterima dengan lebih baik oleh orang-orang lain. Allport juga mengemukakan bahwa orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas daripada orang yang memiliki wawasan diri yang kurang. Selain itu, terdapat korelasi yang tinggi antara tingkat wawasan diri dan perasaan humor, yakni tipe humor yang menyangkut persepsi tentang hal-hal yang aneh dan hal-hal yang mustahil serta kemampuan untuk menertawakan diri sendiri. (Allport membedakan humor ini dari humor komik kasar yang menyangkut seks dan agresi).

 7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang-orang yang sehat melihat ke depan, didorong  oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, dan memberikan kontinuitas bagi kepribadian mereka. Allport menyebutkan dorongan yang mempersatukan ini adalah arah (direction), arah ini membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan alasan orang itu untuk hidup.Tanpa tujuan kita mungkin akan mengalami masalah-masalah kepribadian. Mustahil memiliki kepribadian yang sehat tanpa memiliki aspirasi-aspirasi dan arah ke masa depan. Allport menekankan bahwa nilai-nilai bersama dengan tujuan-tujuannya sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan orang yang neoritis tidak memiliki nilai-nilai yang bersifat sementara. Suara hati berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang tidak matang sama seperti suata hati anak-anak, yang patuh dan membudak, penuh pembatasan dna larangan-larangan yang dibawa dari masa anak-anak ke masa dewasa. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab pada diri sendiri dan kepada orang lain, serta berakar pada nilai-nilai agama dan nilai etis.


e.       Pendapat Rogers 

 Rogers lebih mementingkan dinamika daripada struktur kepribadian. Rogers mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang. Dari 19 rumusannya mengenai hakikat produk, diperoleh tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya, yaitu self, organisme, dan medan fenomena. Konsep pokok dan kepribadian Rogers adalah self. Self merupakan struktur kepribadian yang sebenarnya. Self atau konsep self adalah konsep menyeluruh yang ajeg dan terorganisir tersusun dari persepsi ciri-ciri tentang “I” atau “me” (aku sebagai subjek atau aku sebagai obyek) dan persepsi hubungan “I” atau “me” dengan orang lain dan berbagai aspek kehidupan. Konsep self menggambarkan konsepsi orang tentang dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Konsep self juga menggambarkan pandangan diri dalam kaitannya dengan berbagai perannya dalam kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.


    Carl Rogers mendeskripsikan the self atau self structure sebagai sebuah konstruk yang menunjukkan bagaimana setiap individu melihat dirinya sendiri. Self ini dibagi dua yaitu real self dan ideal self. Real self  adalah keadaan diri individu saat ini, sementara ideal self adalah keadaan diri individu yang ingin dilihat oleh individu atau apa yang ingin dicapai oleh indivi tersebut.
    Perhatian Rogers yang utama adalah bagaimana organisme dan self dapat dibuat lebh kongruen atau sebidang. Artinya ada saat dimana self berada pada keadaan inkogruen, kongruen self ditentukan oleh kematangan, penyesuaian, dan kesehatan mental. Self yang kongruen adalah yang mampu untuk menyamakan antara interpretasi dan persepsi self I dan self me sesuai dengan realitas dan intrepretasi self yang lain. Semakin besar dan lebar ketidaksebidangan, maka semakin besar dan lebar pula penderitaan yang dirasakan. Jika tidak mampu, maka akan terjadi inkongruensi atau maladjustment atau neurosis.
     Organisme mencakup 4 hal, yaitu:
1.      Makhluk hidup, makhluk yang lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya.
2.    Realitas subjektif, organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya.
3.      Holisme, organisme adalah satu kesatuan sistem.
4.    Medan fenomena, seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di dunia.
   
     Peranan positive regards dalam pembentukan kepribadian individu
   Setiap individu  memiliki kebutuhan basic akan kebutuhan kehangatan, penghargaan, penerimaan, cinta kasih, dan saying dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regards yang terbagi lagi menjadi dua, yaitu conditional positive regards (bersyarat) dan  unconditional positive regards (tak bersyarat). Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tak bersyarat, karena ini penting dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
 Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
  Rogers memberikan 5 sifat orang yang berfungsi sepenuhnya, yaitu:
1.    Keterbukaan pada pengalaman (openness to experience)
    Salah satu dari 5 wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog. Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap perasaan batin, preferensi untuk berbagi, dan keingintahuan intelektual.
2.      Kehidupan eksistensial (existential living)
 Sebagian didasarkan paa eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia.
3.    Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri (organismic trusting)
 Mempercayai kepercayaan seseorang, pikiran, dan perasaan sebagai akurat. Lakukan apa yang dating secara alami.
4.   Perasaaan bebas (experiantal freedom)
 Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
5.      Kreativitas (creativity)
 Penuh partisipasi di dunia, termasuk memberikan kontribusi bagi kehidupan orang lain.

    Maksud dari orang yang berfungsi sepenuhnya yaitu orang atau manusia yang dapat menjalankan tugas, peran, dan fungsinya dengan baik. Sehingga orang tersebut dapat mencapai kesehatan mental yang utuh.
 
       f.   Pendapat Maslow (Hierarki Kebutuhan Manusia)
      Teori kebutuhan manusia yang sering dijadikan acuan adalah hierarki kebutuhan manusia yang dipublikasikan Abraham Maslow pada tahun 1970. Abraham Maslow adalah seorang psikolog aliran humanism yang hidup pada tahun 1908-1970. Menurut Maslow ada lima hierarki kebutuhan manusia (five hierarchy of needs). Ia menciptakan sebuah model kebutuhan manusia yang terdiri dari beberapa tingkat, mulai dari yang terendah sampai tertinggi.

     Persyaratan untuk mencapai aktualisasi diri (self actualization) ialah memuaskan 4 kebutuhan yang berada dalam tingkat yang lebih rendah, yaitu (1) Kebutuhan fisiologis (physiological needs), kebutuhan bersifat logis guna memebuhi aspek jasmaniah. Seperti makan, minum, tidur, rekreasi, seksual, dan istirahat; (2) Kebutuhan akan rasa aman (safety needs), keinginan terhindar dari rasa takut, ancaman yang membahayakan bagi dirinya; (3) Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta (belonging needs and love needs), kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang lain; (4) Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), kebutuhan akan menghargai dan dihargai orang lain.. Kebutuhan-kebutuhan ini harus sekurang-kurangnya sebagai dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri. 
     Dari urutan satu sampai dengan urutan tertinggi yaitu urutan kelima yaitu aktualisasi diri harus berjalan berkesinambungan ketika kebutuhan yang paling dasar telah terpenuhi akan berlanjut ke tingkat kebutuhan selanjutnya pada puncak aktualisasi diri. Aktualisasi diri inilah kesehatan mental dapat tercapai pula.

    Kepribadian sehat menurut pendapat Abraham Maslow
    Menurut Abraham Maslow, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu mengaktualisasikan diri. Bagi Maslow, motivasi seseorang untuk aktualisasi diri bagi pribadi yang sehat tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan untuk memenuhi kekurangannya (deficit motivated), tetapi oleh metamotivasi yaitu nilai-nilai hidup termasuk kebenaran, keindahan, kebijaksanaan, kebijaksanaan, kesatuan, dan kemerdekaan.
 

g.      Pendapat Fromm 
     Teori Erich Fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatiannya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat.  
Dorongan Kepribadian yang Sehat  
    Fromm mengemukakan lima kebutuhan kebebasan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan, kebutuhan dasar menurut Fromm yaitu :
1.    Kebutuhan akan keterhubungan
Kebutuhan ini adalah Cara spesifik, aktif, dan produktif mencintai orang lain. Cinta memuaskan kebutuhn akan keamanandan juga menimbulkan suatu perasaan integritas dan individualistis.
2.    Kebutuhan akan trandensi
Kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebih-lebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Kebutuhan ini mengungguli alam menjadi makhluk yang kreatif.
3.     Kebutuhan keberakaran
Berakar maksudnya adalah ikatan. Pada dasarnya manusia diciptakan untuk menjalin ikatan0ikatan yang kuat dalam tali persaudaraan.
4.    Kebutuhan akan identitas
Berusah untuk memiliki rasa identitas dan keunikan guna menciptakan rasa yang terlepas dari dunia.
5.   Kebutuhan akan kerangka orientasi
Kebutuhan akan mencari suatu perasaan yang unik ialah suatu pencarian (frame of reference) atau konteks dimana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia.
     Kebutuhan akan mencari suatu perasaan yang unik ialah suatu pencarian (frame of reference) atau konteks dimana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia. Kebutuhan tersebut adalah sifat alamiah dari manusia menurut Fromm dan ini berubah saat evolusi namun manisfestasi dari kebutuhan ini adalah akan memunculkan potensi-potensi batiniah ditentukan oleh aturan-aturan sosial dimana dia hidup dan kepribadian seseorang berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Sehingga kepribadian sehat menurut Fromm adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan batin dan tuntutan dari luar.

Daftar Pustaka
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Apliksi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Basuki, Heru A.M. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Lindsay,Gardner. Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius 
Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. 
http://ariefksmwrdn.blogspot.co.id/2015/03/teori-kepribadian-sehat-menurut-aliran.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Sertifikat

Sertifikat 1 Sertifikat ini saya dapatkan ketika saya masih di tingkat 1 semester 2. Waktu itu saya duduk dikelas 1PA19. Bisa terlihat jelas dan tertera di sertifikat tersebut bahwa seminar bidang psikologi ini dilaksanakan di kampus J1 Universitas Gunadarma, Kalimalang, Bekasi. pada tanggal 27 Maret 2015. Dalam seminar ini, saya sebagai peserta. Tema yang diangkat dalam seminar ini yakni  Women and Surroundings:   To Treat and To Be Treated.   Pada waktu itu, dalam seminar ini perempuan yang paling banyak menghadiri seminar ini dibandingkan laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan ada juga laki-laki yang hadir untuk mengikuti seminar yang sangat penting ini, termasuk teman kelas saya. Dalam seminar ini lebih membicarakan hal-hal perempuan, dimana banyak membicarakan apa yang dilakukan dan yang seharusnya dilakukan untuk lebih menghormati hak-hak perempuan. Saya lupa sekali siapa pembicara dalam seminar ini, namun yang pasti yang menjadi pembicara tersebut ad

Cerpen "Sebuah Penantian"

Sebuah Penantian     Mengambil  kesempatan di dalam kesempitan, mungkin hal itu yang layaknya sekarang dilakukan. Untuk bertahan hidup di sepanjang waktu. Hari demi hari sudah ku habiskan tanpa seorang ibu yang menemani. Kira-kira lebih dari dua tahun lamanya, ibu bekerja ke luar negeri menutupi seluruh hutang-hutang demi bertahan hidup . Sementara dengan saudara-saudara kandungku disini tak cukup menghilangkan betapa rindu kepada ibu yang jauh disana.     Rindu yang sekian lama dinanti, tapi ibu tak kunjung datang. Walaupun kata-kata ibu di telepon yang membuatku berharap, tapi tetap saja itu menjadi senjata ampuh untuk menarik ku ikut pergi bersamanya. Ibu rela menjadi seorang pedagang demi menutupi semua hutang dan menghidupi anak-anaknya seorang diri. Entah apa yang ada dalam pikiran ibu , begitu kuat dan tegar . Baginya, pekerjaan yang paling mulia adalah menjadi seorang pedagang. Yang melayani setiap pembelinya dengan penuh kesabaran.     “Pokoknya Kathin, kau tak bole

Who is Frank Epperson?

Frank Epperson (1894-1983) Penemu Es Lolipop A pa  kalian kenal es lolipop dan apakah kamu menyukainya? Yaps sekarang kita bahas yuk tentang es lolipop. Es lolipop itu merupakan jenis es yang disangga dengan stik atau batang kayu. Es lolipop ini bisa berupa eskrim, es lilin, atau es bercita rasa buah. Nah tahukah kamu siapa yang pertama kali menemukan cara membuat es lollipop? Beliau adalah Frank Epperson. Bapak Frank berasal dari Sanfransisco, California, Amerika Serikat. Beliau menemukan cara membuat es lolipop tanpa di sengaja ketika usia nya 11 tahun. Kala itu musim dingin, beliau meninggalkan segelas air soda beserta stik pengaduk di beranda rumah nya. Karena suhu udara sangat dingin, keesokan harinya air soda itu membeku  dengan stik tertancap di dalamnya.                              Pada 1922, Bapak Frank memperkenalkan hasil temuanya untuk pertama kalinya. Beliau menyajikan es lolipop di acara pesta dansa petugas pemadam kebakaran . Para pengunju